Ada hari-hari ketika bangun pagi terasa seperti memikul dunia yang terlalu berat. Hari-hari ketika kamu tahu kamu tidak ingin mati, tapi juga tidak tahu harus hidup untuk apa. Saat langit terlalu terang untuk ditatap, dan dunia terlalu bising untuk didengarkan. Di titik seperti itu, seseorang datang bukan membawa solusi, melainkan pelukan yang sunyi: kata-kata yang menepuk punggungmu dan berkata, “Istirahatlah. Kamu tidak salah hanya karena ingin berhenti sejenak.” Dan itulah yang ditawarkan oleh buku ini—bukan teriakan semangat, bukan petuah motivasi, melainkan ruang untuk lelah tanpa merasa bersalah. Judul : Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah Penulis : Geulbaewoo Penerbit : Haru Tebal : 250 halaman Harga : Rp90.000 SInopsis Dalam hidup, terkadang kita merasa lelah, tak berdaya, dan merasa bersalah atas keadaan. Kita juga sering merasa belum melakukan yang terbaik, padahal sudah berusaha sebaik mungkin. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah adalah buku untuk Anda ...
Ada rasa malu saat rindu terlalu dalam untuk diungkapkan. Seperti menekan ikon "suka" di postingan seseorang yang kamu sayang, tapi tak cukup berani menuliskan "...aku merindukanmu". To You hadir sebagai surat bisu yang tak ingin terbawa angin, tapi tetap berharap tersampaikan—sebuah karya yang memeluk saat kamu merasa sendiri, dan berkata lembut: “Aku di sini.” Judul : To You Penulis : Ha Tae Woan Penerjemah : Irna Noverita Penerbit : Noura Books (Mizan) Tebal : 280 halaman Harga: Rp. 50.000 Sinopsis “Aku tak punya nyali untuk menyatakan rindu. Aku hanya berani menekan tombol “SUKA” di postinganmu.” Ulasan Ha Tae Woan—seorang figur populer di Korea Selatan—menyuguhkan kumpulan puisi dan prosa mini dalam To You yang terasa seperti katarsis bagi hati yang tidak selalu berani bersuara. Dengan ilustrasi pastel lembut dan kata-kata sederhana, ia merangkai tema universal: cinta yang malu-malu, perpisahan yang membisu, kerinduan yang tak bisa diatur, dan ke...