Langsung ke konten utama

To You – Surat Rindu yang Menyapa Setiap Jiwa yang Kesepian

Ada rasa malu saat rindu terlalu dalam untuk diungkapkan. Seperti menekan ikon "suka" di postingan seseorang yang kamu sayang, tapi tak cukup berani menuliskan "...aku merindukanmu". To You hadir sebagai surat bisu yang tak ingin terbawa angin, tapi tetap berharap tersampaikan—sebuah karya yang memeluk saat kamu merasa sendiri, dan berkata lembut: “Aku di sini.”

Judul: To You
Penulis: Ha Tae Woan
Penerjemah: Irna Noverita
Penerbit: Noura Books (Mizan)
Tebal: 280 halaman
Harga: Rp. 50.000

Sinopsis

“Aku tak punya nyali untuk menyatakan rindu. Aku hanya berani menekan tombol “SUKA” di postinganmu.”

Ulasan
Ha Tae Woan—seorang figur populer di Korea Selatan—menyuguhkan kumpulan puisi dan prosa mini dalam To You yang terasa seperti katarsis bagi hati yang tidak selalu berani bersuara. Dengan ilustrasi pastel lembut dan kata-kata sederhana, ia merangkai tema universal: cinta yang malu-malu, perpisahan yang membisu, kerinduan yang tak bisa diatur, dan kecemasan tentang masa depan yang tak pasti

Narasi di setiap halaman terasa personal, seperti dia menulis surat langsung kepadamu. Seringkali, dia berkata, “Untuk siapa pun yang membaca ini, kamu layak dicintai,” dan kalimat ini seketika menyuntikkan harapan saat hari terasa berat. Tidak sekadar romansa klise, buku ini menyelam lebih dalam ke perasaan insecure, mencari jati diri, dan memeluk luka meski tak ada pastinya.

Keistimewaan buku ini bukan hanya pada kata yang mengena, tapi pada kerangka visual—ilustrasi rudal pastel yang memberimu ruang untuk berhenti dan meresapi. Satu kalimat pendek pun bisa membuatmu menahan nafas, tersenyum, atau bahkan meneteskan air mata, karena ia menuliskan hal-hal yang sering terlupakan: “aku takut tidak ada aku dalam hidupmu,” atau “kamu pantas dicintai tanpa syarat.”

Ketika kau membacanya saat merasa rapuh, buku ini tidak menyuruhmu bangkit dalam sehari, tapi berkata bahwa lelahmu dimengerti. Ketika kau membaca saat hatimu menerima cinta baru, dia mengajarkan untuk menerima dan merayakan rasa itu tanpa malu.

"Membayangkan dirimu kembali ke sisiku,
membuatku tersenym penuh sipu
sekaligus terisak pilu.
Betapa berharganya masa itu.
aku tak menyadarinya dulu."

Buku ini penting dibaca oleh generasi milenial atau siapa saja yang pernah hidup di wilayah abu-abu perasaan—antara rindu dan takut, antara berharap dan menyerah. Ia adalah pengingat bahwa setiap rasa, walau kecil, berhak diperhatikan; setiap kamu, layak memiliki tempat di hati orang lain.

To You bukan hanya buku yang dibaca, tapi buku yang kamu rasakan: hangat dan lembut, bagai secangkir teh yang membuat tubuhmu terasa ringan meski hatimu sedang penuh. Dan ketika kau menutupnya, percayalah, senyummu membawa ceritamu sendiri—karena surat-surat Ha Tae Woan tak ditujukan kepada seseorang tertentu. Melainkan: untukmu, di sudut mana pun kamu berada.

Profil Penulis

Ha Tae‑woan (하태완) adalah esais asal Korea Selatan yang lahir tahun 1996 dan memulai debut pada 2017 lewat kumpulan esai berjudul Neoege (To You). Gaya tulisannya lugas, hangat, dan langsung menyentuh—mengusung tema cinta, rindu, kelelahan hidup, hingga motivasi pribadi dengan diksi sederhana namun berkesan. Salah satu karya terkenalnya, Every Moment Was You, telah diterbitkan dalam berbagai bahasa, termasuk Indonesia, dan populer sebagai bacaan penuh penghiburan untuk generasi milenial .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang - Kembali yang Tak Benar-Benar Kembali

PULANG Leila S. Chudori 472 halaman Harga: Rp. 102.000 Genre : Novels, historical, Romance, Indonesian Literature Ada pulang yang tak benar-benar kembali. Ada tanah air yang mencintaimu hanya jika kau diam.  Pulang  adalah perjalanan identitas dan pengasingan, ditulis dengan bahasa lirih namun tajam. Sinopsis: Paris, Mei 1968: Ketika revolusi mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo,  seorang eksil politik Indonesia bertemu Vivienne Deveraux, seorang mahasiswa Prancis yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis. Pada saat yang sama, Dimas menerima kabar dari Jakarta: Hananto Prawiro, sahabatnya, ditangkap tentara dan dinyatakan tewas.  Dimas merasa cemas dan gamang. Bersama puluhan wartawan dan seniman lain, dia tak bisa kembali ke Jakarta karena paspornya dicabut oleh pemerintah Indonesia. Sejak itu mereka mengelana tanpa status yang jelas dari Santiago ke Havana, ke Peking dan akhirnya mendarat di tanah Eropa untuk mendapatkan suaka dan menetap di s...

Summer In Seoul - Kisah cinta di Korea

Kamu pernah membayangkan jatuh cinta pada musim panas di Seoul? Summer in Seoul oleh Ilana Tan menghidupkan imaji itu lewat kisah penuh nuansa, drama Korea-style, dan perasaan yang tumbuh perlahan di antara hiruk pikuk ibu kota Korea. Gaya penulisannya ringan, hangat, dan penuh detail sensasi musim panas—seolah kamu mendengar tawa di balik deru kereta bawah tanah dan angin lembut dari Sungai Han. Judul : Summer in Seoul Penulis : Ilana Tan Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : Oktober 2006 Tebal Halaman : 280 halaman Harga : Rp64.900–Rp89.000 Sinopsis: Jung Tae-Woo—penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia  showbiz  . “Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku,” kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya. Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan. Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata...

Momiji — Saat Musim Gugur Menumbuhkan Keberanian

Apakah kau pernah mendengar seorang Patriot Bela Negara pergi ke Jepang dan berharap untuk bertemu seseorang yang diinginkannya? Dalam novel ini kamu akan menemui cerita tersebut. Sebuah cerita dengan keberanian dan kebebasan seperti daun maple Jepang yang gugur, menandai awal perjalanan jiwa yang berani berdiri sendiri. Judul: Momiji Penulis: Orizuka Penerbit: Inari Tahun Terbit: Mei 2017 Tebal: 210 halaman Harga: Rp59.000 Sinopsis: Patriot Bela Negara lelah punya nama seperti itu, terutama karena dia memiliki fisik dan mental yang sama sekali tidak seperti patriot, apalagi yang siap membela negara. Seumur hidupnya, Patriot diolok-olok hingga akhirnya dia memutuskan memberontak. Dia jadi gandrung Jepang, belajar bahasa Jepang, dan punya cita-cita pergi ke Jepang untuk bertemu Yamato Nadeshiko-tipe wanita ideal versi Jepang. Di usianya yang kedua puluh, Patriot akhirnya memilih lebih dekat dengan cita-citanya itu. Dia menginjakkan kaki di Jepang untuk ikut program pe...