Setiap buku memiliki cerita dan kisah yang berbeda. Dia adalah teman sekaligus tempat untukmu lari dari kenyataan.
Cari Blog Ini
Moshidora – Ketika Manajemen Bisnis Membawa Tim Bisbol SMA ke Panggung Nasional
Bayangkan seorang siswi SMA yang harus menghidupkan kembali
mimpi tim bisbol sekolahnya, meski ia sendiri tak pernah menyukai olahraga itu.
Cerita ini bukan tentang home run spektakuler, melainkan tentang bagaimana buku
manajemen bisnis bisa menyalakan kembali semangat yang hilang—melalui strategi,
komitmen, dan kepercayaan dalam ruang ganti dan lapangan bisbol.
Minami tidak mengira dirinya akan menjadi manajer tim. Manajer itu apa sih?
Apa saja tugas dan tanggung jawabnya? Demi pertanyaan menjawab-pertanyaan itu,
gadis SMA ini membeli buku manajemen yang katanya paling
banyak dibaca di seluruh dunia: Manajemen karya Peter Drucker.
Padahal, dalam buku itu tak ada satupun kata "bisbol". Minami harus
berusaha menyesuaikan dan menerapkan teori manajemen yang dia baca dalam tim
pembakaran.
Tugas yang awalnya Minami lakukan sekadar menggantikan
sahabatnya yang sakit, berubah menjadi ambisi untuk memajukan tim bermental
bobrok. Sebuah perjuangan panjang dan berat menanti. Walaupun Minami bertekad
kuat dan pantang menyerah, sanggupkah dia mengantarkan tim melemparkan
sekolahnya ke pertandingan tingkat nasional?
Ulasan
Novel ini adalah ibarat sebuah peribahasa "Sekali merengkuh dayung,
dua tiga pulau terlampaui". Dalam buku ini kita akan membaca perjalanan
Minami yang menjadi seorang manajer bisbol dengan berpegang pada sebuah buku
manajemen karya Drucker. Buku yang menjadi bestseller dan mengalahkan penjualan
Harry Potter di Jepang tahun 2009 ini telah diadaptasi ke dalam Manga, dan juga
anime dan film layar lebar tahun 2011.
Saya suka bagaimana novel ini menyajikan manajemen bukan
sebagai teori kering, melainkan sebagai narasi hidup. Tiap bab adalah sebuah
pelajaran, tiap dialog adalah strategi yang diuji, dan tiap kegagalan menjadi
bahan evaluasi. Latar SMA Jepang, persahabatan, hingga kompetisi olahraga
dibumbui dengan filosofi Drucker yang sederhana namun mendalam: tujuan tanpa
tindakan nyata hanyalah angan kosong. Minami menunjukkan bahwa seorang gadis
sederhana bisa membuat ruang ganti bergetar penuh energi — bukan lewat karisma
besar, tapi lewat kepedulian kecil dan rencana rapi.
Meski alurnya terasa cukup “terang-terangan” (telling),
canda antar karakter, kebingungan saat menghadapi tekanan, dan proses belajar
mereka terasa nyata. Saya menemukan momen-momen seperti saat Minami berdebat
dengan pelatih atau mengundang tim untuk rapat—itu bukan sekadar berusaha
menaikkan moral, tapi benar-benar membentuk budaya dalam tim.
Jika kamu menyukai cerita olahraga yang memadukan strategi,
emosi, dan pertumbuhan mental, Moshidora akan memberi sensasi yang
memikat: bukan lewat aksi bernyali tinggi, tetapi lewat kekuatan kata-kata,
persiapan matang, dan keberanian untuk bermimpi di balik seragam SMA.
Profil Penulis:
Natsumi Iwasaki (岩崎夏海) lahir 22 Juli 1968 di Shinjuku, Tokyo, Jepang. Ia meraih gelar dari Tokyo National University of Fine Arts and Music dan memulai debut sebagai penulis pada tahun 2009 dengan novel Moshidora (judul lengkap: Moshi Kōkō Yakyū no Joshi Manager ga Drucker no “Management” o Yondara), yang mengisahkan seorang siswi SMA menerapkan prinsip manajemen Peter Drucker untuk memimpin tim baseball sekolahnya. Novel ini langsung menjadi fenomena—terjual sekitar 1,8 juta eksemplar pada tahun pertama, diadaptasi menjadi serial anime (10 episode NHK, tahun 2011) dan film live-action (rilis Juni 2011). Gaya tulisnya mengombinasikan tema bisnis dan olahraga dengan nuansa ringan dan inspiratif, menjadikan Moshidora karya ikonik dalam genre fiksi manajemen di Jepang.
PULANG Leila S. Chudori 472 halaman Harga: Rp. 102.000 Genre : Novels, historical, Romance, Indonesian Literature Ada pulang yang tak benar-benar kembali. Ada tanah air yang mencintaimu hanya jika kau diam. Pulang adalah perjalanan identitas dan pengasingan, ditulis dengan bahasa lirih namun tajam. Sinopsis: Paris, Mei 1968: Ketika revolusi mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo, seorang eksil politik Indonesia bertemu Vivienne Deveraux, seorang mahasiswa Prancis yang ikut demonstrasi melawan pemerintah Prancis. Pada saat yang sama, Dimas menerima kabar dari Jakarta: Hananto Prawiro, sahabatnya, ditangkap tentara dan dinyatakan tewas. Dimas merasa cemas dan gamang. Bersama puluhan wartawan dan seniman lain, dia tak bisa kembali ke Jakarta karena paspornya dicabut oleh pemerintah Indonesia. Sejak itu mereka mengelana tanpa status yang jelas dari Santiago ke Havana, ke Peking dan akhirnya mendarat di tanah Eropa untuk mendapatkan suaka dan menetap di s...
Kamu pernah membayangkan jatuh cinta pada musim panas di Seoul? Summer in Seoul oleh Ilana Tan menghidupkan imaji itu lewat kisah penuh nuansa, drama Korea-style, dan perasaan yang tumbuh perlahan di antara hiruk pikuk ibu kota Korea. Gaya penulisannya ringan, hangat, dan penuh detail sensasi musim panas—seolah kamu mendengar tawa di balik deru kereta bawah tanah dan angin lembut dari Sungai Han. Judul : Summer in Seoul Penulis : Ilana Tan Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : Oktober 2006 Tebal Halaman : 280 halaman Harga : Rp64.900–Rp89.000 Sinopsis: Jung Tae-Woo—penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz . “Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku,” kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya. Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan. Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata...
Apakah kau pernah mendengar seorang Patriot Bela Negara pergi ke Jepang dan berharap untuk bertemu seseorang yang diinginkannya? Dalam novel ini kamu akan menemui cerita tersebut. Sebuah cerita dengan keberanian dan kebebasan seperti daun maple Jepang yang gugur, menandai awal perjalanan jiwa yang berani berdiri sendiri. Judul: Momiji Penulis: Orizuka Penerbit: Inari Tahun Terbit: Mei 2017 Tebal: 210 halaman Harga: Rp59.000 Sinopsis: Patriot Bela Negara lelah punya nama seperti itu, terutama karena dia memiliki fisik dan mental yang sama sekali tidak seperti patriot, apalagi yang siap membela negara. Seumur hidupnya, Patriot diolok-olok hingga akhirnya dia memutuskan memberontak. Dia jadi gandrung Jepang, belajar bahasa Jepang, dan punya cita-cita pergi ke Jepang untuk bertemu Yamato Nadeshiko-tipe wanita ideal versi Jepang. Di usianya yang kedua puluh, Patriot akhirnya memilih lebih dekat dengan cita-citanya itu. Dia menginjakkan kaki di Jepang untuk ikut program pe...
Komentar
Posting Komentar