Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi – Sebuah Pelarian Lembut dari Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Ada cinta yang tidak pernah benar-benar pergi. Ia menetap, menjadi bayang-bayang yang bahkan di dalam mimpi pun terus menghantui. Dalam cerpen ini, Eka Kurniawan menulis tentang patah hati bukan sebagai bencana besar, tapi sebagai hujan yang tak kunjung reda—tidak mematikan, tapi membuat segala sesuatu terasa dingin dan basah terlalu lama. Cerita ini adalah tentang perempuan, mimpi, dan luka yang berubah menjadi tempat tinggal. Sebuah kisah yang pelan, sederhana, tapi meninggalkan gema panjang di dada pembacanya.
Judul: Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui MimpiPenulis: Eka Kurniawan
Penerbit: Bentang pustaka
Tebal: 176 halaman
Tahun: 2022
Harga: Rp. 60.000
Sinopsis
“Kalian orang-orang tolol yang percaya kepada mimpi.”
Mimpi itu memberitahunya bahwa ia akan memperoleh seorang kekasih. Dalam mimpinya, si kekasih tinggal di kota kecil bernama Pangandaran. Setiap sore, lelaki yang akan menjadi kekasihnya sering berlari di sepanjang pantai ditemani seekor anjing kampung. Ia bisa melihat dadanya yang telanjang, gelap dan basah oleh keringat, berkilauan memantulkan cahaya matahari. Setiap kali ia terbangun dari mimpi itu, ia selalu tersenyum. Jelas ia sudah jatuh cinta kepada lelaki itu.
Kumpulan cerita Eka Kurniawan yang sangat khas: eksploratif dan penuh kejutan; satir dan merefleksikan kenyataan; intim dan menyadarkan.
Bahasanya khas dari penulis adalah ekonomis, tanpa banyak metafora berlebihan, tapi setiap kalimat punya suara. Setiap gerak tokohnya, sekecil apa pun, punya makna. Tidak ada alur penuh kejutan, tidak ada ending mencengangkan. Tapi justru karena itu, kita percaya cerpen ini benar. Bahwa perempuan itu mungkin benar-benar ada. Mungkin ia seperti kita, atau seseorang yang kita kenal—yang menyimpan kehilangan seperti benjolan di dada yang tak terlihat.
Profil Penulis
Komentar
Posting Komentar